Bahan-bahan Pembuatan Simulator
Simulator praktikum polyakrylamid yang akan dibuat, pertama kali akan dibuat dalam versi dekstop menggunakan Greenfoot, baru kemudian ke versi Android dengan library buatan penulis.
Dapat dikatakan pembuatan simulator akan dibuat dalam 2 bentuk aplikasi beda Operating System (OS), yaitu di PC dan Android. Namun karena tujuan dari awal pembuatan aplikasi adalah berbasis Android, maka penulis akan lebih mengarah untuk menyempurnakannya di bentuk Androidnya saja, meskipun sebenarnya yang versi dekstop juga dapat digunakan.
Alasan mengapa simulator lebih baik dibuat versi Androidnya dapat dibaca pada posting blog selanjutnya.
Untuk membuat simulator praktikum polyakrylamid ini, penulis selaku programmer akan menggunakan 3 tahapan. Yaitu pembuatan gambar-gambar alat, memasukkan kode program dan terakhir uji coba ke user atau praktikan.
Contoh desain awal gambar-gambar alat |
Selain itu, secara garis besar developer akan menyesuaikan dengan interaksi minimum yang dapat dilakukan oleh praktikan. Maksudnya disini, praktikan tidak hanya melihat saja, namun diharuskan untuk ikut berinteraksi, sesuai interaksi praktikan yang dilakukan pada praktikum yang sebenarnya di laboratorium.
Sehingga desain aplikasi haruslah bukan hanya sekedar animasi, tetapi harus seperti game dan praktikan ikut juga bermain di dalamnya.
Konsep ini adalah sesuai dengan tujuan awal dibuatnya simulator, yaitu meminimalisir human error dalam praktikum riil. Kesalahan ini seperti salah tekan tombol alat, salah memasukkan bahan, kesenggol, kesetrum dan lain sebagainya. Dengan praktikan berlatih terlebih dahulu dengan simulator (pra-praktikum), diharapkan praktikan telah mengetahui tahap-tahap praktikum apa saja yang akan dilakukan dan lebih berhati-hati di praktikum riil.
Oleh karena itu, penggambaran alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum harus sesuai dengan yang ada di lab, berikut nama alat, tombol, bahkan merek dari alat yang digunakan. Secara desain, penulis tahu penggunaan semacam ini dapat dikatakan melanggar hak paten merek alat yang bersangkutan, namun karena penggunanya adalah di dunia pendidikan, penulis dan tim creator lain berharap, produsen alat-alat yang terkait dalam praktikum ini dapat memaklumi apa yang kami lakukan. Karena jika dilihat dari sisi lain, dihitung-hitung simulator ini juga termasuk bentuk promosi alat-alat produsen tersebut melalui aplikasi kami.
Sedangkan untuk tahap memasukkan kode program, tentu saja untuk mendesain rangkaian interaksi sesuai dengan praktikum yang sesungguhnya di laboratorium, penulis masih akan melakukan perubahan terhadap gambar yang akan digunakan. Sehingga tahap pertama akan tetap masuk menjadi bagian dari tahap kedua.
Begitu juga dengan tahapan uji coba ke pengguna. jika ditemukannya ketidak-sesuaian terutama tidak sesuai dengan konsep, maka tahap kedua bisa termasuk menjadi tahap ketiga, dan bahkan tahap pertama bisa juga masuk menjadi bagian tahap ketiga, jika diperlukan pengeditan gambar. Sehingga secara praktek keseluruhan pengolahan gambar, coding dan uji coba (launching) akan berkesinambungan.
Comments
Post a Comment