Apa itu Acrylamide
Pengetahuan tentang dasar Acylamide sangat diperlukan dalam tahap pembuatan simulator Polyacrylamide ini. Saat tulisan ini ditulis, sebenarnya penulis belum mengerti sepenuhnya dengan arah pembuatan simulator. Apakah nama judul praktikum yang dimaksudkan adalah polyacrylamide, acrylamide saja atau dengan nama yang lain. Oleh karena itu, tulisan ini adalah sebagian keingin-tahuan penulis tenang tujuan diadakannya praktikum polyacrylamide.
Dari foodstandards.gov.au dikatakan bahwa Acrylamide adalah zat kimia yang terbentuk pada makanan bertepung secara alami, ketika makanan tersebut dimasak. Meskipun acrylamide tidak ditemukan bukti dapat menyebabkan kanker pada manusia, namun terdapat bukti bahwa zat ini dapat menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Bukti lebih lanjut dapat dibaca di sini. Sedangkan menurut Andrew Don (2017), salah satu tanda yang paling mudah, bahwa suatu makanan memiliki kandungan acrylamide adalah perubahan warna yang coklat dan perbedaan rasa. Semakin coklat, semakin tinggi zat acrylamide yang terbentuk.
Penulis sempat bingung, referensi di atas menunjukkan bahwa acrylamide adalah seperti tingkat “kegosongan” pada makanan, dan terasa aneh jika paktikum yang penulis buat simulatornya berhubungan dengan kerbau?
Ternyata memang benar, penulis salah paham, acrylamide yang akan digunakan dalam praktikum ini, bukan acrylamide yang terdapat dalam makanan seperti di atas. Acrylamide yang dimaksud adalah sebuah larutan yang digunakan untuk membuat gel dalam proses electrophoresis, yang berguna untuk mengurutkan DNA, memisahkan protein, atau molekul berdasarkan berat dan muatan listriknya. Larutan pembuat gel acrylamide yang dimaksud adalah sebagaimana gambar dibawah ini:
Bio-Rad: 30% Acrylamide/Bis Solution |
Hal ini baru penulis pahami, ketika penulis mengerti bahwa tujuan praktikum ini adalah untuk menganalisa sampel darah kerbau. Yaitu untuk menganalisa DNA-nya. Meskipun penulis belum tahu akan diolah seperti apa dan diteliti bagian mananya saat tulisan ini ditulis, namun sudah dapat dipastikan, Acrylamide yang akan digunakan dalam penelitian ini dipergunakan sebagai gel untuk proses electrophoresis.
Selain itu, dugaan sementara alasan mengapa lebih menggunakan kata polyacrilamide dibandingkan kata acrylamide itu sendiri, adalah karena dalam praktikum menggunakan 2 jenis acrylamide. Yaitu acrylamide 10% sebagai resolving gel dan 5% sebagai stacking gel. Di mana dalam pembuatannya, dapat mengikuti resep di bawah ini (vlab.amrita.edu):
Resolving Gel
- 30% Acrylamide 3.3 mL
- 1.5M Tris, pH 8.8 2.5 mL
- SDS 0.1 mL
- dH2O 4.0 mL
- Ammonium Persulphate 0.1 mL
- TEMED 0.004 mL
Stacking Gel
- 30% Acrylamide 1.65 mL
- 0.5M Tris, pH 6.8 2.5 mL
- SDS 0.1 mL
- dH2O 5.65 mL
- Ammonium Persulphate 0.1 mL
- TEMED 0.004 mL
Resolving gel adalah gel yang digunakan pada bagian bawah plate, untuk proses electrophoresis pemisahan protein, sedangkan stacking gel adalah gel bagian atas plate yang digunakan untuk menempatkan sampel.
Sedangkan untuk nilai 10% dan 5% pada masing-masing gel, masih menjadi misteri bagi penulis, sampai tulisan ini ditulis dan akan dibahas pada tulisan berikutnya.
Referensi
- Anonymous. 2016. Acrylamide and food. http://www.foodstandards.gov.au/consumer/chemicals/acrylamide/Pages/default.aspx. Diakses tanggal 21 Desember 2018.
- Andrew Don. 2017. Acrylamide reduction to become legal obligation. https://www.morningadvertiser.co.uk/Article/2017/02/10/Acrylamide-reduction-to-become-legal-obligation. Diakses tanggal 21 Desember 2018.
- vlab.amrita.edu. 2011. Polyacrylamide Gel Electrophoresis. http://vlab.amrita.edu/?sub=3&brch=186&sim=319&cnt=1. Diakses tanggal 21 Desember 2018.
Comments
Post a Comment